Sifat Fisika Dan Sifat Kimia
Kedua sifat ini
termasuk dalam jenis sifat intensif yang mempunyai pengertian suatu sifat yang
tidak bergantung pada jumlah dan ukuran berat. Dan berikut ini merupakan
penjelasan tentang kedua sifat dalam artikel yang kami beri judul sifat fisika dan sifat kimia.
Pengertian
dari sifat fisika adalah sifat yang tidak ada hubungannya dengan pembentukan
zat jenis lain. Sifat-sifat fisika tidak berhubungan dengan pembentukan zat
baru dan didasarkan pada pengamatan serta pengukuran terhadap zat tanpa
perubahan kimia. Dan berikut ini contoh atau macam-macam sifat fisika.
Berat
jenis adalah perbandingan kerapatan suatu zat terhadapat kerapatan air. Harga
berat jenis identik dengan harga kerapatan karena kerapatan air adalah 1
gram/ml (1 ml air murni memiliki massa 1 gram).
2. Kerapatan
Macam
sifat fisika yang kedua adalah kerapatan, pengertiannya yaitu besarnya massa
pada suatu volume yang dinyatakan dalam kg/m3, atau g/ml, atau g/cm3.
Kekerasan
adalah ukuran untuk menentukan keras lunaknya suatu zat yang dapat diukur
dengan sekala Mohs. Contoh, intan memiliki kekerasan tinggi.
4. Kelarutan
Sifat
fisika yang ke empat adalah kelarutan. Pengertian kelarutan adalah kemampuan
suatu zat untuk melaruut dalam suatu pelarut Contoh : gula dan garam mudah
larut dalam air, sedangkan pasir tidak dapat larut di dalam air.
5. Daya hantar listrik
Daya
hantar listrik adalah kemampuan suatu zat untuk menghantarkan arus listrik atau
panas. Sifat ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu konduktor, isolator dan
semi konduktor. Contoh : besi bersifat konduktor, kayu bersifat isolator, dan
silikon bersifat semi konduktor.
6. Kemagnetan
Sifat fisika ke enam adalah kemagnetan. Pengertian kemagnetan
kemampuan suatu zat (umumnya logam) untuk dipengaruhi oleh medan magnet. Sifat
magnet ini terdiri dari feromagnetik, paramagnetik dan diamagnetik.
Freomagnetik adalah jenis zat yang dapat ditarik oleh medan magnet dengan baik,
contoh besi. Paramagnetik adalah jenis zat yang kurang dapat ditarik oleh medan
magnetik, contohnya alumunium. Diamagnetic adalah jenis zat yang menolak medan
magnet, contoh emas dan perak.
Baca : Pengertian, sifat dan
cara membuat magnet
7. Wujud zat
Wujud zat dapat berupa padat, cair dan gas. Zat berwujud padat
memiliki bentuk dan volume tertentu. Zat yang berwujud cair memiliki volume
tertentu, tetapi bentuknya tergantung pada wadah ditempatinya. Zat yang
berwujud gas ini memiliki bentuk yang sesuai dengan wadahnya dan dapat
mengembang sehingga memenuhi seluruh volume wadah.
Zat akan selalu mengalami perubahan oleh pengaruh suhu yang ada di
lingkungannya. Contoh paling mudah yaitu, air dapat berubah wujud menjadi padat
dan gas.
8. Titik didih
Sifat fisika yang ke delapan adalah titik didih. Titik didih
adalah suhu terendah ketika suatu zat mulai mendidih (cair berubah menjadi
uap). Pada suhu ini tekanan udara jenuh suatu cairan sama dengan tekanan
atmosfer luar. Contoh : titik didih air sebesar 100 derajat celcius, sedangkan
air raksa sebesar 356,6 derajat celcius.
9. Titik leleh
Titik leleh yaitu temperatur/suhu terendah ketika suatu zat mulai
meleleh (dari padat menjadi cair).
10. Titik beku
Titik beku adalah suhu ketika suatu zat mulai membeku (cair
berubah menjadi padat). Contoh dari titik beku air adalah 0 derajat celcius,
sedangkan air raksa sebesar 38,9 derajat celcius.
11. Warna
Warna berhubungan dengan besar panjang gelombang yang dipantulkan
oleh permukaan zat itu ke mata kita. Contoh : arah berwarna hitam.
12. Bau
Bau ini berhubungan dengan uap atau gas yang dikeluarkan
oleh suatu zat tertentu. Contoh : gas oksigen tidak berbau, sedangkan hidrogen
sulfida berbau telur busuk.
13. Rasa
Sifat fisika yang ke 13 adalah rasa, ras ini berhubungan dengan
komposisi di dalam zat tersebut. Contoh : gula rasanya manis.
B. Pengertian dan
contoh sifat kimia
Pengertian dari sifat kimia adalah
sifat-sifat yang ada hubungannya dengan interaksi antara zat yang satu dengan
yang lainnya. Sifat kima juga berhubungan dengan pembentukan zat baru dan
didasarkan pada pengamatan serta pengukuran terhadap perubahan kimia. Sifat
kimia dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Kestabilan
Kestabilan adalah sifat zat terhadap
mudah tidaknya terurai oleh pengaruh panas atau listrik. Contoh :
Pada suhu kamar, air bersifat stabil
sebagai molekul H2O. Saat H20 di elektrolisis dengan adanya arus listrik, akan terurai menjadi
gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2).
2. Kereaktifan
Kereaktifan adalah mudah tidaknya suatu
zat bereaksi dengan zat lain. Contoh : besi mudah sekali bereaksi dengan
oksigen di udara dan air yang menyebabkan terjadinya karat.
3. Daya ionisasi
Daya ionisasi adalah mudah tidaknya
suatu zat mengalami ionisasi menjadi partikel-partikel bermuatan listrik saat
dilarutkan dalam air. Contoh :
Garam dapur dan gula pasir dapat
dibedakan daya ionisasi ketika dilarutkan dalam air. Garam dapur (NaCl) ketika
dilarutkan dalam air akan mudah terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl-,
sedangkan gula pasir atau sukrosa (C12H22O11) tidak mengalami ionisasi.
Ionisasi yaitu suatu proses untuk
menghasilkan ion, ion merupakan atom atau gugus atom yang telah kehilangan suhu
atau beberapa elektronnya sehingga menjadi bermuatan positif (kation), atau
memperoleh satu atau beberapa elektron sehingga bermuatan negatif (anion).
Terjadinya ionisasi dapat dibuktikan
dengan daya hantar arus listrik. Larutan garam dapur dapat menghantarkan arus
listrik karena ion positif dan ion negaratif dari NaCl tersebut bermuatan
listrik dan bergerak bebas sehingga lampu menyala. Sementara itu sukrosa atau
gula pasir tidak terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik
dan lampu tidak menyala.
4. Keterbakaran
Keterbakaran yaitu dapat tidaknya suatu
zat terbakar. Contoh, air dan bensi sama-sama merupakan zat yang berwujud cair.
Akan tetapi kedua zat tersebut dapat dibedakan dari bau dan sifat
keterbakarannya. Bau bensi sanga khas, sedangkan air cenderung tidak berbau.
Bensi mudah terbakar di udara apabila terkena api, sedangan air tidak dapat
terbakar bahkan sebaliknya malah memadamkan api.
Sumber: wikipedia
Sumber: wikipedia
0 comments:
Post a Comment